Analisa City Branding Banyuwangi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Lokal
DOI:
https://doi.org/10.37253/altasia.v2i2.591Keywords:
Atraksi; Budaya; Infrastruktur; Peluang investasi; Citra kota.Abstract
Sebagai kota dengan even terbanyak di Indonesia yaitu mencapai 72 even di tahun 2017, belum membuat kota Banyuwangi dikenal oleh masyarakat Indonesia, sehingga wisatawan lokal belum banyak yang menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis apakah atraksi, budaya, infrastruktur dan peluang investasi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ke kota Banyuwangi sebagai destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner disebarkan dengan menggunakan purposive sampling dan memperoleh 355 responden, data kemudian diolah dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial atraksi, budaya, infrastruktur dan peluang investasi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ke kota Banyuwangi sebagai destinasi wisata. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah budaya, sehingga pemerintah kota Banyuwangi dapat memasukkan unsur-unsur budaya sebagai bagian dari even yang diadakan dalam promosi wisata. Novelti dalam penelitian ini adalah keputusan berwisata berdasarkan city branding dengan keputusan investasi sebagai variabel yang mendukung pariwisata Banyuwangi, karena tempat yang menjadi tujuan wisata perekonomiannya akan berkembang karena wisatawan akan membelanjakan uangnya untuk hotel, makan, membeli souvenir dan membayar tiket masuk untuk tempat dan atraksi wisata. Dapat disimpulkan bahwa kota Banyuwangi dapat menjadi salah satu peluang investasi bagi investor selain sebagai tempat wisata.
Downloads
References
Aliyeva, G. (2015). Impacts on Educational Tourism in Local Community : The Case of Gazimagusa, North Cyprus.
Anholt, S. (2007). Competitive Identity: the new brand managementfor nations, cities, and regions.
Bardgett, L. (2000). The Tourism Industry. House of Common Library.
Darmawan, D., & Yusuf, A. (2018). ANALISIS EKUITAS MEREK BERDASARKAN PERSPEKTIF WISATAWAN PADA TAMAN SRI BADUGA PURWAKARTA. Value Journal of Management andf Business, 2(2).
Fernandez-Cavia, J. (2013). Destination Brands and Website Evaluation : a Research Methodology. Revista Latina de Communicationn Social, 68, 622-638.
Genoveva, & Handoko, F. A. (2018). ANALYSIS OF BEKASI CITY BRANDING BY HEXAGON MODEL ON INVESTMENT DECISION. Conference on Management and Behavioral Science (CMBS) 2018.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2014). Multivariate Data Analysis, Eighth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Hasnawati, S. (2005, Desember). DAMPAK SET PELUANG INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA. JAAI, 112-126.
Hawkins, P. (2012). Creating A Coching Culture.
Hu, Y., & Ritchie, J. B. (1993). Measuring destination attractiveness: A contextual approach. Journal of Travel Research, 32(2), 25-34.
Ihromi, T. (2006). Pokok-pokok Antropologi Budaya.
Ivani, S. Z. (2015). Pengaruh City Branding "Enjoy Jakarta" terhadap citra kota dan keputusan berkunjung Youth Traveler Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Ivani, S. Z. (2015). Pengaruh City Branding "ENJOY JAKARTA" Terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta .
Kandampully, J. M., & Sparks, B. (2001). Servicequality Management in Hospitality,Tourism and Leisure. Binghamton: The Haworth Hospitality Press.
Kavaratzis, M. (2005). CITY BRANDING: AN EFFECTIVE ASSERTION OF IDENTITY OR A TRANSITORY MARKETING : TRICK? Royal Dutch Geographical Society KNAG.
Khadaroo, J., & Seetanah, B. (2008). The role of transport infrastructure in international tourism development: A gravity model approach. Science Direct : Tourism Management, 2, 831-840.
Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan, Mentalitas, and Pembangunan.
Kresic, & Prebezac. (2011). Index of Destination Attractiveness as a Tool for Destination Attractiveness Assessment. Tourism, 59(4), 497-517.
Kresic, D., & Prebezac, D. (2011). Index of Destination Attractiveness as a Tool for Destination Attractiveness. Original Scientific Paper, 59, 497-517.
Kuisioner. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DESTINASI UNGGULAN BANYUWANGI.
Lew, A. A. (1987). Framework of tourist attraction research. Annals of Tourism Research, 14(4), 553-575.
Liliweri, A. (2003). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Business and Economic.
M, A. K. (2017). Tahun 2017 Kita Genjot Sektor Pariwisata. Dipetik Juni 24, 2019, dari Sekretariat Kabinet Republic Indonesia: https://setkab.go.id/tahun-2017-kita-genjot-sektor-pariwisata/?yop_poll_tr_id=&yop-poll-nonce-1_yp58a0ff51aceb2=f6caf10406
Mendenhall, W., & Sinich, T. (2011). A Second Course in Statistics : Regression Analysis. New York: Prentice Hall.
Mill, R. C. (2000). The Tourism International Business. Jakarta.
Moilanen, & Rainisto. (2009). How to Brand Nations, Cities and Destinations A Planning Book for Place Branding. Baltic Journal of European Study, 4(1), 137.
Molina, A., & Martin, D. (2010). Tourism marketing information and destination image management. African Journal of Business Management, 722-728.
Neto, F. (2003). A new approach to sustainable tourism development: Moving beyond environmental protection. Natural Resources Forum, 27, 212.
Nijhuis, D. (2013). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Budapest.
Prasetyo, M. H. (2017). Experiential Marketing Studies In The Perspective Of Tourist (Case Study On Tourist Destinations In Bandung. South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law.
Prasetyo, M. H., & Maulani, T. S. (2018). KAJIAN EXPERIENTIAL MARKETING DALAM MEMBENTUK CITRA PARIWISATA KOTA BANDUNG.
Purwanti, A. (2013). PENATAAN DAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI KOMUNIKASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA BATAM DALAM VISIT BATAM. JURNAL CHARTA HUMANIKA, 1.
Purwanti, A., & Genoveva. (2017). An Evaluation of City Branding to reinforce The City Competitiveness (A Case Study of Surabaya). International Journal of Applied Science, 5(3), 117-122.
Purwianti, L., & Lukito, Y. R. (2014). ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING KOTA BATAM TERHADAP BRAND ATTITUDE. Journal Manajemen, 14.
Qu, H. L., & Im, H. (2011). A Model of Destination Branding : Integrating Tyhe Concept of Branding and Destination Image. Tourism Management, 32(2), 465-476.
Rajesh, R. (2013). Impact of Tourist Perceptions, Destination Image and Tourist Satisfaction on Destination Loyalty: A Conceptual Model. Pasos. Revista de Turismo y Patrimonio Cultural, 67-78.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. (2015). Kementerian PPN/Bappenas. Dipetik Juni 24, 2019, dari BPS.
Santy. (2017). Pengaruh Mega-Events Terhadap City Brand Image dengan City Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi.
Setiawan, I. B. (2015). IDENTIFIKASI POTENSI WISATA BESERTA 4A (ATTRACTION, AMENITY, ACCESSIBILITY, ANCILLIARY) DI DUSUN SUMBER WANGI, DESA PEMUTERAN, KECAMATAN GEROKGAK,KABUPATEN BULELENG, BALI.
Sonnleitner, K. (2011). Destination Image and Its Effects on Tourism Marketing and Branding: A Case Study about the Austrian National Tourist Office - with a Special Focus on the Market Sweden. Lambert Acad Publication.
Utami, S., & Gaffar, V. (2014). Pengaruh Strategi Nation Branding “Wonderful Indonesia†terhadap Proses Keputusan Berkunjung Wisatawan Australia ke Indonesia. Tourism and Hospitality Essential (THE) Journal, 4(1), 693.
Yananda, S. (2014). Branding Tempat: Membangun Kota, Kabupaten, danProvinsi Berbasis Identitas. Jakarta: Makna Informasi.
Yuras, D., & Ahmadi, D. (2017). Bandung "City Branding" as Creative City Descriptive Study about Bandung City Branding as Creative City in Attracting Domestic Tourist to Bandung. Hubungan Masyarakat, (hal. 523-529).
Zhang, H., & Wu, Y. (2017). A Modul of Perceived Image, memorable tourism experirnces and revisit intention . Journal of Destination Marketing and Management
Published
Issue
Section
License
The article publication is wholly owned by the Indonesian Tourism Journal (ALTASIA).