Menentukan Identitas Kota Tasikmalaya dengan Pendekatan The City Branding Hexagon
DOI:
https://doi.org/10.37253/altasia.v2i2.549Keywords:
City Branding; City Branding Hexagon; Identitas Kota.Abstract
Persaingan bisnis tidak hanya terjadi pada perusahaan melainkan terjadi pada kota. Setiap kota melakukan branding sebagai cara untuk membentuk citra dan membentuk identitas kota tersebut. City branding dibentuk berdasarkan pada potensi kota untuk menciptakan nilai jual kota tersebut dalam menarik perhatian dan menciptakan keputusan masyarakat untuk berkunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identitas Kota Tasikmalaya melalui pendekatan The City Branding Hexagon dari Simon Anholt (2007), yaitu konsep city branding yang bertujuan untuk menentukan identitas suatu kota. The city branding hexagon terdiri dari indikator kehadiran, potensi, tempat, orang, semangat, dan prasyarat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya membentuk city branding “Tasik Kota Resik, Tasik Kota Kreatif†melalui the city branding hexagon untuk membentuk identitas Kota Tasikmalaya sebagai kota yang resik/ indah dan memiliki atraksi wisata yang layak untuk dikunjungi.
Downloads
References
Anholt, Simon. (2007). Competitive Identity : The New Brand Management Nations, Cities, and Regions. USA: Palgrave Macmillan
Ashworth, G. (2009). The instruments of place branding: How is it done. European Spatial Research and Policy, Volume 16, No. 1. Pp : 9–22
Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya. IPM Kota Tasikmalaya Metode Baru serta Komponennya 2012-2018 https://tasikmalayakota.bps.go.id diakses pada 29 September 2019
Braun, E., Kavaratzis, M., & Zenker, S (2010) My City-My Brand: The Role of Residents in Place Branding. Journal of Place Management and Development. Vol 6, No.1. Pp: 1–13
Boy Syahbana, et.al. (2014). Branding Tempat: Membangun Kota, Kabupaten, dan Provinsi Berbasis Identitas. Jakarta Selatan: Makna Informasi
Djam’an Satori dan Aan Komariah. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: AlfabetaJordi de San Eugenio Vela. (2013). Place Branding: A Conceptual And Theoretical Framework. ISSN: 0212-9426. BoletÃn de la Asociación de Geógrafos Españoles No. 62. Pp: 467-471
Fernandez-Cavia, Jose et al. (2013). Destination Brands and Website Evaluation : a Research Methodology. Revista Latina de Comunicacion Social. Vol. 68. Pp: 622-638
Hasil wawancara dengan Nurhayati Manoarfa, DPR RI Fraksi PPP pada 16/10/2018. http://kompas.com diakses pada 23/17/2019
Irwan Nugraha, 2019, Ridwan Kamil Akan Bangun Tugu Koperasi Tasikmalaya Sebagai Kawasan Bisnis Besar, https://regional.kompas.com diakses pada 29 September 2019
Kavaratzis, M. (2004). From city marketing to city branding: Towards a theoretical framework for developing city brands. Place Branding, Vol 1, No. 1. Pp: 58–73
Kavaratzis, M., & Ashworth, G. J. (2005). City branding: An effective assertion of identity or a transitory marketing trick? Tijdschrift Voor Economische En Sociale Geografie. Vol 96, No. 5. Pp: 506–514
Kota Tasikmalaya, http://id.m.wikipedia.org diakses pada 26 Agustus 2019
Kongres Kebudayaan Kota Tasikmalaya, http://kongres.kebudayaan.id diakses pada 26 Agustus 2019
Lestari, R. B. (2016). Membangun Citra Sebuah Kota Dalam Persaingan Global Melalui City Branding, Volume 5, No. 2. Pp:68–79
Roostika, R. (2012). Citra Merek Tujuan Wisata Dan Perilaku Wisatawan: Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata. Vol 1, No. 21. Pp: 41–54
Paliaga, M., Franjic, Z., & Strunje, Z. (2010). Methodology of valuation of cities’ brands. Economic Research-Ekonomska Istraživanja, 23(2). Pp: 102–111
Pemerintah Kota Tasikmalaya: Portal Resmi http://portal.tasikmalaya.go.id diakses pada 26 Agustus 2019
Pemerintah Kota Tasikmalaya, http://tasikmalayakota.go.id diakses pada 26 Agustus 2019
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Tasikmalaya Tahun 2005 – 2025
Published
Issue
Section
License
The article publication is wholly owned by the Indonesian Tourism Journal (ALTASIA).