Eksistensi Tindak Pidana Ta'zir dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

Authors

  • Ahmad Rofiq Universitas Diponegoro
  • Pujiyono Pujiyono Universitas Diponegoro
  • Barda Nawawi Arief Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.37253/jjr.v23i2.4957

Keywords:

Jarimah Ta’zir, Ulil Amri, Kemaslahatan Umum

Abstract

Ta'zir is one of the three divisions of criminal acts (jarimah) in Islamic Criminal Law. When compared with jarimah hudud and qishash diyat, jarimah ta'zir has a special character in the form of “kemaslahatan umum”. The character causes the mention of jarimah ta'zir not to be specified by the text, but rather the type and punishment handed over to ulil amri. If seen in the context of Indonesia, it is not possible to apply jarimah ta’zir in the midst of a plural society. In fact the term ta'zir is often used in referring to the penalties applied in the boarding school environment (pesantren). This research is a normative legal research. This research shows that the application of ta'zir in the pesantren environment is not just the use ofthe term alone but is the application of ta'zir as in Islamic Criminal Law. The empirical application of the concept of criminal ta'zir has actually been widely carried out in the social life of the Indonesian people. This is due to the pattern of jarimahta’zir in the form of public benefit so that in actual social life Indonesia has already implemented jarimah ta’zir

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdi, F. (2018). Keluwesan Hukum Pidana Islam Dalam Jarimah Hudud (Pendekatan Pada Jarimah Hudud Pencurian). Al-Risalah, 14(02), 369-392.
Abu Yasid, L. L. (2004). Islam Akomodatif; Rekonstruksi Pemahaman Islam Sebagai Agama Universal. LKIS Pelangi Aksara.
Anonim. (nd). Ulama Pewaris Para Nabi, https://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/manhaj/467-ulama-pewaris-para-nabi.html?pid=kondate_bangohan_detail, diakses tanggal 26 juni 2020.
AR, Z. T. (2020). Problem Dan Solusi Atas Penerapan Ta’zir Di Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al Ibrohimy Galis Bangkalan). Kuttab: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 4(1).
Arifin, S., & Zaini, A. (2017). Ta’zir dalam Pendidikan Pesantren (Kajian Teknik Pengubahan Tingkah Laku Perspektif Konseling). In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 2, 812-823.
Ash-Shiddieqy, H. (1994). Pengantar Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang.
Ash-Shiddieu, M. H. (1993). Falsafah Hukum Islam Cet. V, Jakarta: Bulan Bintang.
Asmawi, A. (2014). Konseptualisasi Teori Maslahah. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 1(2).
Audah, A. Q. (nd.). At Tasyri’ Al-Jinay Al-Islamiy, juz I, Beirut: Dar Al-Kitab.
Bruinessen, M. V. (1995). Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.
Dhofier, Zamakhsari. (1994). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Djazuli, A. (2000). Hukum Pidana Islam. Bandung : Pustaka Setia.
Gunawan, H. (2018). Penerapan Hukuman Ta’zir Di Indonesia (Suatu Analisis Terhadap Penerapan Hukuman di Lapas Kota Padangsidimpuan). FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 4(2), 359-374.
Haq, A., & et al. (2006). Formulasi Nalar Fiqh : Telaah Kaidah Fiqh Konseptual, Surabaya: Khalista.
Irfan, N. (2013). Musyarofah, Fiqh Jinayah, Jakarta: Amzah.
Jumali, E. (2014). Penerapan Sanksi Pidana Ta ‘Zîr Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia. Asy-Syari'ah, 16(2), 113-124.
Jumali, E. (2014). Penerapan Sanksi Pidana Ta ‘Zîr Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia. Asy-Syari'ah, 16(2), 113-124.
Khasan, M. (2017). Prinsip-Prinsip Keadilan Hukum Dalam Asas Legalitas Hukum Pidana Islam. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 6(1), 21-36.
Mezak, M. H. (2006). Jenis, Metode dan Pendekatan Dalam Penelitian Hukum.
Muhakamurrohman, A. (2014). Pesantren: Santri, kiai, dan tradisi. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(2), 109-118.
Muhdlor, A. Z. (2012). Perkembangan Metodologi Penelitian Hukum. Jurnal Hukum dan Peradilan, 1(2), 189-206.
Muslich, A.W. (2016). Pengantar Dan Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika.
Ramin, B. (2015). Pengaruh Penerapan Metode Ta’zir terhadap Kedisiplinan Belajar Santri Putra di Pondok Pesantren Daarul Fathonah Desa Tegal Gubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon (Doctoral dissertation, IAIN Syekh Nurjati Cirebon).
Samuri, M. A. A. (2012). Teori Pencegahan Sebagai Justifikasi Hukuman: Analisis Perbandingan antara Perundangan Sivil dan Islam. Islamiyyat: International Journal of Islamic Studies, 34.
Saridjo, M. (1980). Sejarah Pondok Pesantren di Indonesia, Jakarta: Dharma Bhakti.
Shihab, Q. (2002). Tafsir Al – Misbah : Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran Vol II, Jakarta : Lentera Hati.
Soekanto, S. (2007). Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press.
Sofyan, A., & Azisa, N. (2017). Hukum Pidana. Makassar: Pustaka Pena.
Sutrisno, B.H. (2009). Sejarah Walisongo Misi Pengislaman di Tanah Jawa. Yogyakarta: GRAHA Pustaka.
Syafe'i, I. (2017). Pondok pesantren: Lembaga pendidikan pembentukan karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 61-82.
Tarigan, A. A. (2017). Ta’zir dan Kewenangan Pemerintah dalam Penerapannya. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 17(1).
Tasih, A., & Said, A. (2019). Implementasi Ta’zir Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Al Masruriyyah. Al-Misbah (Jurnal Islamic Studies) 7(1), 1-4.
Unais, I., & et. al. (nd.). Al-Mu’jam Al-Wasith, Juz II, Dar Ihya’ At-Turats Al-‘Arabi.
Wahid, KH. A. (2001). Menggerakkan Tradisi; Esai-esai Pesantren. LKIS PELANGI AKSARA.
Ziemek, M. (1986). Pesantren dalam Perubahan Sosial, diterjemahkan oleh Butche B. Soendjojo Jakarta: P3M.

Downloads

Published

2021-12-23