Analisis Faktor Kunjungan Wisata Sejarah di Kepulauan Seribu Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.37253/altasia.v2i1.543Keywords:
Wisata Sejarah; Faktor Kunjungan Wisatawan; Wisata Sejarah Kepulauan Seribu; Pariwisata.Abstract
Indonesia menjadi salah satu negara yang berkembang pada bidang pariwisata. Pariwisata yang sebagain besar dimiliki oleh Indonesia yaitu wisata bahari. Potensi wisata bahari yang banyak dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan salah satunya wisata bahari di Kepulauan Seribu Jakarta. Di Kepulauan Seribu terdapat wisata sejarah yaitu adalah Pulau Kelor, Pulau Cipir dan Pulau Onrust. Pada pulau wisata sejarah ini memiliki daya tarik tersendiri pada masing-masing pulaunya, namun belum dikembangkan oleh pengelola objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor kunjungan wisata sejarah di Kepulauan Seribu Jakarta. Metode dalam penelitian ini dengan metode deskripsi analisis dengan perhitungan data menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian wisatawan banyak tertarik untuk mengunjungi Pulau Kelor karena terdapat bangunan peninggalan sejarah yaitu Benteng Martello sedangkan pada variabel faktor kunjungan hasil tertinggi pada Faktor biaya dan hasil terendah pada Faktor Keluarga dan Pengalaman. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden.
Downloads
References
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Muhammad Tahwin. 2003. “Pengembangan Obyek Wisata Sebagai Sebuah Industri Studi Kasus Kabupaten Rembang,†Jurnal Gemawisata, Vol. 1, No.3/November 2003, hal 236-249.
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. PT. Gramedia Widisarana Indonesia
Khasani, M. Akrom. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Di Pantai Cahaya, Weleri, Kabupaten Kendal. Skripsi tidak di publikasi. Universitas Diponegoro.
Badrudin, Rudy. 2001 “Menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Pengembangan Industri Pariwisataâ€. Jurnal Kompak, Nomor 3, Halaman 384-40
Published
Issue
Section
License
The article publication is wholly owned by the Indonesian Tourism Journal (ALTASIA).