Makanan Tradisional Nasi Lemak Melayu sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Kepulauan Riau

Authors

  • A Angeline Soh Universitas Internasional Batam
  • Ellen Engelica Universitas Internasional Batam
  • David L Samosir Universitas Internasional Batam

DOI:

https://doi.org/10.37253/altasia.v3i2.5333

Keywords:

Makanan Tradisional, Suku Melayu, Daya Tarik Wisata

Abstract

Kuliner di Kota Batam sangat beragam, salah satunya adalah ‘nasi lemak’, ‘nasi lemak’ merupakan salah satu makanan tradisional khas melayu. Sangat mudah ditemukan di Kota Batam dan sekitarnya, ‘nasi lemak’ dimasak dengan santan untuk memberikan cita rasa gurih dan daun pandan untuk menambah aroma. Penyajiannya dengan menambahkan berbagai macam lauk pauk. Bagi masyarakat Melayu ‘nasi lemak’ merupakan makanan cepat saji untuk sarapan. Tidak banyak yang tahu bahwa ‘nasi lemak’ memiliki sejarah seiring dengan penyebaran suku Melayu di Indonesia. Sampai saat ini ‘nasi lemak’ berfungsi sebagai makan pagi atau sarapan bagi anak sekolah dan pekerja. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan melestarikan sejarah dan makna dari ‘nasi lemak’, serta keunikan ‘ nasi lemak’ yang dapat menjadi daya tarik wisata kuliner bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara. Metode penelitian menggunakan kualitatif, temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan. Data yang dikumpulkan terutama data primer dan data sekunder untuk menvalidasi temuan di lapngan. Hasil penelitian ‘nasi lemak’ memiliki nama yang beragam setiap daerah berbeda, demikian juga tentang sejarahnya. Masyarakat umum memahami ‘nasi lemak’ sebagai makanan yang disajikan pada pagi hari untuk sarapan, sangat digemari oleh anak-anak sekolah dan para pekerja. Sebaiknya diadakan festival ‘nasi lemak’ sekota Batam untuk para remaja untuk menimbulkan rasa kecintaan terhadap makanan tradisional sebagai upaya untuk melestarikan ‘nasi lemak’ dari generasi ke generasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Haruminori, A., Angelia, N., & Purwaningtyas,
A. (2018). Makanan Etnik Melayu: Tempoyak. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 19(2), 125.
https://doi.org/10.25077/jaisb.v19.n2.p1 25-
128.2017

Marwanti, (2000). Pengetahuan Msakan Indonesia. Yogjakarta; Adi Cipta. ISBN: 9799246261

AISPA Jhonny. (2017). Nasi Lemak Khas Melayu. p. 2. Retrieved from http://www.apasih.web.id/tag/nasi-lemak- melayu

Gustin, F. (2018). Fakultas Ushuluddin , Adab
, Dan Dakwah Fakultas Ushuluddin , Adab , Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri ( Iain ) Tulungagung (INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BENGKULU). Retrieved from http://repository.iainbengkulu.ac.id/3060/

Hariyanto, O.I.B. (2020). ’ Jong ’ Boat Competition in Preserving Malay Culture as a Tourist Attraction. Mimbar, 36(2), 342–350. Retrieved from https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mi mbar/article/view/5953/pdf

Hariyanto, O. I. B. (2017). DESTINASI WISATA BUDAYA DAN RELIGI DI
CIREBON. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 4(2), 214–222.
https://doi.org/10.31311/jeco.v4i2.830

Hidayat, W. A. (2019). Sejarah Kuliner Sejarah Nasi Liwet Solo: Tirto.Id -Sosial Budaya, p. 1. Retrieved from https://tirto.id/sejarah-nasi-liwet-solo- makanan-khas-jawa-penolak-bala- eeVS%0ASejarah

Krisnadi, A. R. (2018). Gastronomi Makanan Betawi Sebagai Salah Satu Identitas Budaya Daerah. National Conference of
Mentari, A. E. (2021). Sejarah Nasi Uduk

Muliani, L. (2019). Potensi Bubur Ase Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner Jakarta. Destinesia : Jurnal Hospitaliti Dan Pariwisata, 1(1), 49–56. https://doi.org/10.31334/jd.v1i1.485

Widiandry, G. F., Tinggi, S., & Ambarrukmo, P. (2018). Nasi Lemak Dalam Khasanah Kuliner. 1–13.

Sutaguna, I. N. T. (2017). Pengembangan Pengolahan Tape Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner Di. 17(1), 46–52.

Konon Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu. Kompas, p. 1. Retrieved from https://www.kompas.com/food/read/2021
/02/21/183200775/sejarah-nasi-uduk- konon-sudah-ada- sejak-ratusan-tahun- lalu?page=all

Nasbahry Couto. (2014). Mengantar Nasi lamak pada acara Perkawinan di Daerah Pinggiran Kota Padang. Retrieved from http://nasbahrygallery1.blogspot.com/2014
/11/mengantar-nasi-lamak-pada-acara.htm

Palupi, S., & Fitri, A. (2019). Pedoman Pengembangan Wisata Kuliner (C. Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., Ed.). Retrieved from
https://www.kemenparekraf.go.id/asset_ad min/assets/uploads/media/pdf/media_1593 566446_Buku_Pedoman_Pengembangan_ Wisata_Kuliner.pdf

Runinta, I. (2021). Pulut Nasi, Menu Sarapan Bercita Rasa Gurih-Pedas dari Kuta. Rri.Co.Id, p. 2. Retrieved from https://rri.co.id/samarinda/sosbud/kuliner- daerah/1000158/pulut-nasi-kuliner-khas- kutai-yang-gurih

Samad, S. A., & Ibrahim, I. (2015). Penterjemahan Budaya Melayu Sarawak melalui Hidangan Tradisi. 290–296. Retrieved from
https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/35686/

Suteja, Wayan., Wahyuningsih, S. (2019). STRATEGI PENGEMBANGAN

POTENSI KULINER LOKAL DALAM MENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH.
Media Bina Ilmiah, 22(4), 2035–2042. https://doi.org/10.33758/mbi.v14i2.300

Syahrul., S. (2019). Destinasi Wisata Kuliner Berbasis Makanan Tradisional di Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, 7(2), 33–46. https://doi.org/10.36983/japm.v7i2.51

Besra, E. (2012). Potensi Wisata Kuliner Dalam Mendukung Pariwisata Di Kota Padang. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis, 12(1), 74–101.

Purwaning Tyas, A. S. (2017). Identifikasi Kuliner Lokal Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pariwisata Terapan, 1(2), 38. https://doi.org/10.22146/jpt.24970

Published

2021-08-17