Tradisi Ritual Masyarakat Desa Rawabogo Ciwidey Sebagai Daya Tarik Desa Wisata
DOI:
https://doi.org/10.37253/altasia.v1i1.338Abstract
Mengembangkan suatu desa menjadi desa wisata merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mempercepat membangunan desa tertinggal. Melalui pendekatan pengembangan wisata alternative, untuk merealisasikan pembangunan pariwisata dengan mengemas suatu pedesaan menjadi desa wisata. Pada umumnya desa telah memiliki potensi dasar yang belum tersentuh dan dikembangkan, seperti kekayaan alam, keunikan budaya dan kuliner tradisional. Potensi dasar yang telah dimiliki oleh masing-masing desa merupakan modal utama sebagai daya tarik wisata desa, dapat dikembangkan sebagai diversifikasi produk wisata, dan pasar wisata. Untuk meningkatkan target kunjungan wistawan 2020, adalah 20 juta wisatawan mancanegara. Kondisi kehidupan perkotaan yang semakin padat kesibukan yang tinggi dan kemacetan semakin meningkat. Kini destinasi desa wisata semakin banyak diminati oleh wisatawan mancanegara, wisatawan Nusantara, maupun wisatawan lokal. Membangun suatu desa wisata sekaligus untuk mengembangkan identitas atau ciri khas daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan multidisiplin, dengan alasan bahwa penelitian ini merupakan fenomena sosial-budaya dengan latar yang sesungguhnya atau alami, dan kekinian. Data yang dihasilkan berupa data deskriptif. Kebaharuan dari penelitian ini adalah munculnya sebuah desa menjadi daya tarik wisata baru atau alternative yang banyak diminati oleh masyarakat kota.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
The article publication is wholly owned by the Indonesian Tourism Journal (ALTASIA).