Pengelolaan Ekowisata Berbasis Ketahanan Ekologi dan Sosial untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Gili Trawangan, Lombok Utara

Authors

  • Uwi Martayadi Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • I Wayan Suteja Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Wisnu Adi Bhakti Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Bunga Fadhila Cantika Dewi Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

DOI:

https://doi.org/10.37253/altasia.v7i1.10011

Keywords:

Ekowisata, Ketahanan Ekologi dan Sosial, Pariwisata Berkelanjutan, Gili Trawangan, Lombok Utara

Abstract

Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang terkenal di Indonesia. Pulau ini memiliki keindahan dan keanekaragaman hayati terutama terumbu karang dan beberapa biota laut yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk snorkeling, diving, dan wisata bahari lainnya. Namun, perkembangan pariwisata yang begitu pesat di Gili Trawangan dapat membawa ancaman dan tantangan. Aktivitas wisata yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang dan pencemaran lingkungan. Kerusakan terumbu karang berdasarkan data awal yang disampaikan Koordinator Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah kerja Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air per 8 Mei 2024 seluas 1.160 meter, namun bisa diprediksi area kerusakannya bisa meluas karena ada yang belum terlihat. Rumusan masalah penelitian ini yaitu, bagaimanakah pengelolaan ekowisata dalam membangun ketahanan ekologi dan sosial untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Gili Trawangan? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan ekowisata dalam membangun ketahanan ekologi dan sosial untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Gili Trawangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekowisata di Gili Trawangan dikelola oleh masyarakat setempat dibantu oleh organisasi peduli lingkungan. Ketahanan ekologi dilakukan dengan melakukan konservasi, pembersihan setiap hari Jum’at, patroli polisi laut, dan pembagian sistem zonasi. Sedangkan ketahanan sosial dilakukan dengan penguatan kelembagaan masyarakat, peningkatan kapasitas masyarakat, dan bermitra dengan berbagai pihak. Novelty dari penelitian ini yaitu penggabungan aspek ekologi dan sosial dalam memecahkan masalah, melibatkan stakeholder dalam semua proses, dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata di Gili Trawangan.

References

Andita, R. A. (2022, March). Gawat, 50 Persen Lebih Terumbu Karang di Gili Matra Rusak. Lombok Post, 1–3. https://lombokpost.jawapos.com/ntb/1502788206/gawat-50-persen-lebih-terumbu-karang-di-gili-matra-lombok-rusak

Angela, V. F. (2023). Strategi Pengembangan Ekowisata dalam Mendukung Konservasi Alam Danau Tahai. JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(3), 984–993. http://jim.unsyiah.ac.id/sejarah/mm

Buhari, N., Himawan, M. R., Jefri, E., Paryono, P., Rahman, I., & Damayanti, A. A. (2021). Kondisi Terkini Presentase Tutupan Terumbu Pada Masa Pandemi Covid-19 di Gili Air, Taman Wisata Perairan Gili Matra, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, 7(2), 238–247. https://doi.org/10.29303/jstl.v7i2.276

Emzir. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Reka (ed.); 7th ed.). PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Harefa, M. S., Sinuraya, H., Fadli, M., & Lase, T. W. (2022). Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Perlindungan Ekosistem Pesisir di Pantai Cermin. Bagimu Negeri : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 116–124. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/104891318/1052-libre.pdf?1691627110=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DPemberdayaan_Masyarakat_Dalam_Upaya_Perl.pdf&Expires=1738514044&Signature=JJNBGzDupTikhguNmLXB0miIMT6n9lsGALuJORlg-~x~Dpn~rfnfNfJY

UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, 19 Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia 1 (2009). https://peraturan.bpk.go.id/Details/38598/uu-no-10-tahun-2009

Indonesia, R. (2010). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Republik Indonesia Nomor PER.30/MEN/2010 Tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan. Biro Hukum, Kementerian Kelautan Dan Perikanan, 1–14. https://jdih.kkp.go.id/Homedev/DetailPeraturan/344

Indonesia, R. (2014). Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No 57/KEPMEN-KP/2014 Tentang Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman Wisata Perairan Pulau Gili Ayer, Gili Meno Dan Gili Trawangan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014-2034. https://peraturanpedia.id/keputusan-menteri-kelautan-dan-perikanan-nomor-57-kepmen-kp-tahun-2014/

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No 31/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi, 1 (2020).

Kaharuddin, K., Pudyatmoko, S., Fandeli, C., & Martani, W. (2020). Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Ekowisata. Jurnal Ilmu Kehutanan, 14(1), 42–54. https://doi.org/10.22146/jik.57462

Kemenparekraf. (2021). Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia. Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 1(1), 1–4. https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Destinasi-Wisata-Berbasis-Sustainable-Tourism-di-Indonesia

Kusumah, G. (2023). Empat Prinsip dalam Kampanye Pariwisata yang Berkelanjutan. Magister Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia, 1(1), 1–8. https://mpar.upi.edu/empat-prinsip-dalam-kampanye-pariwisata-yang-berkelanjutan/

Lesmana, T., & Sulandjari, K. (2023). Pemberdayaan Komunitas Lokal dalam Pelestarian Lingkungan: Tinjauan atas Proyek Kolaboratif, Keberlanjutan, dan Pengambilan Keputusan. Jurnal Multidisiplin West Science, 2(09), 808–818. https://doi.org/10.58812/jmws.v2i09.668

Martayadi, U., Habibi, P., Athar, L. M. iIadi, Fathurrahim, F., Yanti, R., Efendi, R. A. E., & Pratiwi, Y. A. (2021). Konservasi Dan Reboisasi Hutan Adat Di Dusun Sembagik Desa Batu Rakit Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Media Bina Ilmiah, 16(1), 6263–6268.

Martayadi, U., Indraswati, D., Mahsar, L., Supriyadi, E., Athar, L., Widiani, L., & Ali, M. (2024). Pendidikan Konservasi sebagai Bentuk Bela Negara di Kawasan Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Dharma Pengabdian Perguruan Tinggi (DEPATI), 4(2), 138–143. https://journal.ubb.ac.id/depati/article/view/5674

Martayadi, U., & Supriyadi, E. (2024). Implementasi Kearifan Lokal Awik-Awik dalam Pengelolaan Ekowisata di Gili Terawangan: Analisis Dampak Keberlanjutan Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal. ALTASIA, 6(1), 63–74.

Najmi, N., Suriani, M., Rahmi, M. M., Islama, D., & Nasution, M. A. (2020). The Role of Coastal Communities on Coral Reef Management in Area of Eastern Coastal Water Conservation Weh Island. Jurnal Perikanan Tropis, 7(1), 73–84. https://doi.org/10.35308/jpt.v7i1.1884

Nonik, M. (2024a). Kawasan Konservasi Pulau Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan (pp. 1–27). BKKPN Kupang.

Nonik, M. (2024b, June). Lombok Post. Lombok Post, 8, 1–16.

Parmawati, R., Hardyansah, R., Pengestuti, E., & Hakim, L. (2022). Ekowisat: Determinan Pariwisata Berkelanjutan untuk Mendorong Perekonomian Masyarakat (T. U. Press (ed.); Pertama). UB Press. http://www.ubpress.ub.ac.id

Profil Desa, D. G. I. (2019). Profil Desa Gili Indah.

Rijal, S., Nasri, N., Ardiansyah, T., & A, C. (2020). Potensi Pengembangan Ekowisata Rumbia Kabupaten Jeneponto. Jurnal Hutan Dan Masyarakat, 12(1), 1–13. https://doi.org/10.24259/jhm.v12i1.6031

Rizkiana, R. (2022). Konservasi: Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya. Lindungihutan.Com. https://lindungihutan.com/blog/konservasi-adalah/#:~:text=Kita pasti tidak asing mendengar,terjamin keberlanjutannya di masa mendatang.

Rojabi, S. H., Sakti, D. P. B., & Budiatiningsih, M. (2024). Analisis Potensi Gili Trawangan sebagai Destinasi Digital NOMAD. Jurnal Ilmiah Hospitality, 13(1), 105–114. https://ejournal.stpmataram.ac.id/JIH/article/view/3378

Sangaji, M. (2022). Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Berbasis Resiliensi Sosial (Pertama). deepublish. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=S4fXEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=buku+pengelolaan+ekosistem+terumbu+karang+berbasis+resiliensi+sosial&ots=lLa8fEd4Fk&sig=pD1pBREiMXaV4dJc-MXckHWKk5o&redir_esc=y#v=onepage&q=buku pengelolaan ekosistem terumbu kara

Sari, W. P., & Liliani, R. (2023). Teknologi Elektrolisis untuk Mempercepat Pembentukan Batu Kapur dalam Pertumbuhan Terumbu Karang. Bincang Sains Dan Teknologi, 2(01), 41–47. https://doi.org/10.56741/bst.v2i01.296

Stipram, S. (2024, June). Pariwisata Berkelanjutan: Pengertian dan Prospek Kerja. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, 1–4. https://stipram.ac.id/146-pariwisata-berkelanjutan-pengertian-dan-prospek-kerja.html

Subaidi, A. (2024, August). Arus Wisatawan ke Gili Trawangan, Meno, dan Air Meningkat. Antara, 3. https://bali.bisnis.com/read/20240818/537/1791904/arus-wisatawan-ke-gili-trawangan-air-dan-meno-meningkat#:~:text=Berdasarkan data tiga bulan terakhir,Agustus ini%2C%22 katanya pula.

Sulistyo, A., Noviati, F., Yudiandri, T. E., Rahmawati, A., Suharyono, E., & Kristianto, D. A. (2023). Implementasi Prinsip Pariwisata Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Berbasis Masyarakat: Studi Pada Desa Wisata Poncokusumo. Journal of Research on Business and Tourism, 3(2), 95–107. https://doi.org/10.37535/104003220233

Suryanti, P. E., & Indrayasa, K. B. (2021). Perkembangan Ekowisata Di Bali : “Upaya Pelestarian Alam Dan Budaya Serta Pemberdayaan Masyarakat Lokal.” Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 6(1), 48.

Downloads

Published

2025-02-21