Unmasking Xenophobia: Exploring Anti-Chinese Sentiments in Indonesia through a Criminological Lens
DOI:
https://doi.org/10.37253/jjr.v25i1.7731Keywords:
Chinese, Criminology, XenophobiaAbstract
The Chinese ethnicity in Indonesia has traversed a long and intricate historical journey, grappling with the quest for identity and nationality as Indonesian citizens. Despite the attempts to deny or overlook this reality, the truth remains steadfast: Indonesian Chinese individuals cannot evade racism and social envy in their day-to-day lives as citizens of Indonesia. In certain instances, this even manifests as symptoms of xenophobia, an excessive disdain or prejudice towards those perceived as foreigners. This research delves into the symptoms of xenophobia experienced by the Indonesian Chinese, meticulously recounting past occurrences while exploring the public's endeavors to uphold Indonesia's ideology of Pancasila as a unifying force. By employing a statutory, conceptual, and historical approach, this study reveals that xenophobia towards the Indonesian Chinese community has persistently plagued the public consciousness, despite their legal recognition in the country. The protection of Indonesian Chinese necessitates the establishment of specialized legal instruments. Furthermore, alongside regulating their protection, the maximization of efforts lies in embracing Pancasila as a powerful instrument of national unity.
Downloads
References
Anindyajati, T., Rachman, I. N., & Onita, A. A. D. (2016). Konstitusionalitas Norma Sanksi Pidana sebagai Ultimum Remedium dalam Pembentukan Perundang-undangan. Jurnal Konstitusi, 12(4), 872. https://doi.org/10.31078/jk12410
Aziz, M. (2018). Tionghoa, Antara Sasaran Kebencian dan Ketimpangan Sosial. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2018/02/22/14163721/tionghoa-antara-sasaran-kebencian-dan-ketimpangan-sosial
Bramasta, D. B. (2021). Apa Itu Xenophobia dan Bagaimana Mengatasinya? Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/21/141900065/apa-itu-xenophobia-dan-bagaimana-mengatasinya?page=all
Castells, M. (2003). The Power Of Identity: The Information Age, Economy, Society and Cultural: Vol. II. Blacwell Publishing.
Chandra, A. I., & Munthe, A. G. (2013). Profil Pengidentifikasian Diri Suku Tionghoa Indonesia (Yinhua = Yinni Huaren) Sebagai Bangsa Indonesia dalam Era Globalisasi. Research Report - Humanities and Social Science, 1, 1–68. http://journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/view/216
Dan, A. (2016). Predictably Irrational: The Hidden Forces that Shape our Decisions. Pinguin.
Dawa, M. D. L. (2006). Menjadi Jemaat Multikultural : Suatu Visi untuk Gereja-Gereja Tionghoa Injili Indonesia yang Hidup di Tengah Konflik Etnis dan Diskriminasi Rasial. Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 7(1), 127–144. https://doi.org/10.36421/veritas.v7i1.157
Diana, N. N. (2013). Peran Negara Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Orang-Orang Yang Tidak Memiliki Kewarganegaraan (Stateless Person) Berdasarkan Konvensi Tentang the Status of Stateless Person 1954. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Dirdjosisworo, S. (1994). Sinopsis Kriminologi Indonesia. Mandar Maju.
Disemadi, H. S. (2021). Urgensi Regulasi Khusus dan Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Mewujudkan Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Wawasan Yuridika, 5(2), 177–199. https://doi.org/10.25072/jwy.v5i2.460
Eriyanti, F. (2006). Dinamika Posisi Identitas Etnis Tionghoa dalam Tinjauan Teori Identitas Sosial. Demokrasi, 5(1), 23–34. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jd/article/view/1068
Fadli, R. (2023). Kerap Disamakan, Ini Beda Xenophobia dan Rasisme. Halo.Doc. https://www.halodoc.com/artikel/kerap-disamakan-ini-beda-xenophobia-dan-rasisme
Fokky, F. (2013). Peristiwa Chinesetroubelen Di Batavia Sebuah Tinjauan Sejarah Hukum. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 12(2), 30–39. https://fh.uai.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/Peristiwa-Chinesetroubelen-Di-Batavia-Sebuah-Tinjauan-Sejarah-Hukum-2013.pdf
Graham, J. (1990). Crime Prevention Strategies in Europe and North America. NCJRS.gov. https://www.ojp.gov/pdffiles1/Photocopy/127134NCJRS.pdf
Habib, A. (2004). Konflik Antar Etnik di Pedesaan: Pasang Surut Hubungan Cina-Jawa. LKIS.
Herbert L.Packer. (1968). The Limits Of Criminal Standford. University Press.
Huntington, S. P. (1993). The Clash of Civilizations. Olin Institute, 72(3), 22–49.
Hutahaean, J. (2014). Dampak Kerusuhan Mei 1998 Terhadap Pengu-Saha Etnis Tionghoa Di Petukangan Jakarta Tahun 1998-2003. Journal of Indonesian History, 3(1), 27–33.
Istiqomah, N. (2018). Rasisme Dalam Kepemimpinan Di Indonesia (Perspektif Hadis). Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 17(1), 44. https://doi.org/10.18592/jiu.v17i1.2037
Jannah, A. N., N, P. S., Yahya, R. N., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mewujudkan Sekolah Damai di Tengah-Tengah Kehidupan Masyarakat Pluralis. Jurnal Basicedu, 5(6), 5266–5274. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1604
Jaya, F. (2020). Perlindungan Hak-Hak Pekerja Perempuan. Jurnal Kertha Semaya, 8(12), 1886–1897. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/65813/37285
Jayusman, I. (2019). Peranan Orang Cina Dalam Perdagangan Di Jawa Pada Zaman VOC Abad XVII. Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Ilmu Sejarah, 02(02), 1–10.
Khasanah, A. (2018). Eksistensi etnis tionghoa di era globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan, 2(2), 23–29.
KOMINFO. (2020). [DISINFORMASI] Ir Soekarno: Perjuanganmu akan Lebih Sulit Melawan Anak Saya. Kominfo.Go.Id. https://www.kominfo.go.id/content/detail/25950/disinformasi-ir-soekarno-perjuanganmu-akan-lebih-sulit-melawan-anak-saya/0/laporan_isu_hoaks#:~:text=Adapun narasi asli pidato Ir,sulit karena melawan bangsamu sendiri.â€
Kusuma, A. B. (2018). Analisis Kriminologi Dan Proses Penyelesaian Perkara Pada Tindak Pidana Ujaran Kebencian Yang Dilakukan Oleh Anak Di Media Sosial Pada Tingkat Penyidikan. In Skripsi Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas hukum Universitas Islam Indonesia. Fakultas hukum Universitas Islam Indonesia.
Leo, S. (1999). Negara dan minoritas Tionghoa di Indonesia. University of Indonesia.
Ligasetiawan, E. (n.d.). Orang Tionghoa Dalam Sejarah Nusantara Dan NKRI. Academia.Edu.
Matanasi, P. (2020). Mengapa Orde Baru Lebih Suka “Cina†daripada “Tionghoa.†Tirto.Id. https://tirto.id/mengapa-orde-baru-lebih-suka-cina-daripada-tionghoa-et62
Maysarah, A. (2017). Perubahan Dan Perkembangan Sistem Hukum Di Indonesia. Jurnal Warta, 52(1), 1–14. https://doi.org/10.46576/wdw.v0i52.252
Mendrofa, M. E. (2013). Tinjauan Kriminologi dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan yang Dilakukan Orangtua Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor: 179/Pid. Sus/2012/PN. Ta).
Muliadi, S. (2015). Aspek Kriminologis Dalam Penanggulangan Kejahatan. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 6(1), 1–11. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v6no1.346
Nugroho, R. H. (2018). Peranan Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Dalam Menanggulangi Politik Identitas. Prosiding Senaspolhi, 1(1), 96–106. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/SENASPOLHI/article/view/2434
Nuralia, L. (2017). Struktur Sosial pada Rumah Pejabat Tinggi Perkebunan Zaman Hindia Belanda di Jawa Bagian Barat. Kapata Arkeologi, 13(1), 1. https://doi.org/10.24832/kapata.v13i1.374
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33–41.
Persada, S. (2019). BJ Habibie Pernah Terbitkan Inpres Hapus Diskriminasi Tionghoa. Tempo.Co.
Phillips, C., & Bowling, B. (2003). RACISM, ETHNICITY AND CRIMINOLOGY: Developing Minority Perspectives. The British Journal of Criminology, 43(2), 269–290.
Prakoso, A. (2013). Kriminologi dan Hukum Pidana. Laksbang Grafika.
Priyanto, A. (2012). Kriminologi. Penerbit Ombak.
Priyono, P., & Andriasari, D. (2019). Tinjauan Kriminologis terhadap Pelaku Ujaran Kebencian di Media Sosial ditinjau dari Perspektif Teori Asosiasi Diferensial dan Penegakan Sanksi Hukum Pidana di Indonesia. 729–730. https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/16318
Prof. Dr. Djoko Suryo, Prof. Dr. Suhartono Wiryopranoto, Dr. Lono Lastoro Simatupang, & Dr. Y. Argo Twikromo. (2009). Jantra: Keanekaragaman Budaya. Jantra, IV IV(7), 501–620. https://doi.org/Jantra_Vol._IV_No._7,_Juni_2009
Putri, L. O., & Dewi, D. A. (2021). Kedudukan Bhineka Tunggal Ika untuk Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Idonesia di Masa Pandemi. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(10), 1–7.
Rahma, M., Susanti, R., & Melilinda, M. (2023). Meningkatkan Mutu Peserta Didik Melalui Pengimplementasian Nilai-Nilai Pancasila Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika. Jurnal Adijaya Multidisplin, 1(01), 64–75. https://e-journal.naureendigition.com/index.php/jam/article/view/102
Rahman, N. E. (2013). Antara Etnis Tionghoa Dan Masyarakat. Prosiding The 5th International Conference on Indonesian Studies: “Ethnicity and Globalization,†5, 173–183.
Rasisme dan HAM. (2021). Amnesty.Id. https://www.amnesty.id/rasisme-dan-ham/
Reynaldi Adi, S. (2021). Etnis Tionghoa dalam Pusaran Rasialisme. Suarakebebasan. https://suarakebebasan.id/etnis-tionghoa-dalam-pusaran-rasialisme/
Sahetapy, J. E. (1982). Suatu studi khusus Mengenai Ancaman hukuman Mati terhadap Pembunuhan Berencana. Rajawali pers.
Sari, P. N., & Dewi, S. F. (2020). Prasangka Terhadap Etnis Tionghoa di Pariaman. Journal of Civic Education, 3(2), 165–171. https://doi.org/10.24036/jce.v3i2.186
Sellin, T. (1938). Culture Conflict and Crime. American Journal of Sociology, 44(1), 97–103. https://doi.org/10.1086/217919
Situmeang, S. M. T. (2021). Buku Ajar Kriminologi. PT Rajawali Buana Pusaka.
Suharyo. (2013). Pola Nama Masyarakat Keturunan Tionghoa. Humanika, 18(2), 1–10.
Suparlan, P. (2000). Konflik Etnis di Ambon dan Sambas: Suatu Tinjauan Sosiologis. In Masyarakat Majemuk dan Perawatannya (Vol. 63). PT Grasindo.
Supriatin, A., & Nasution, A. R. (2017). Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Praktik Pendidikan Di Indonesia. Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 3(1), 1. https://doi.org/10.32332/elementary.v3i1.785
Suryani, S., & Azmy, A. S. (2020). Identitas Politik dan Multikulturalisme: Penguatan Identitas Politik Etnis Tionghoa Pasca Orde Baru. Perspektif, 9(2), 183–194. https://doi.org/10.31289/perspektif.v9i2.3334
Syavira Famega dan Ayomi Amindoni. (2021). G30S: Tionghoa Indonesia dalam pusaran peristiwa 65 - Pengalaman, kenangan dan optimisme generasi muda. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58732398
Tan, D. (2021). Metode Penelitian Hukum: Mengupas Dan Mengulas Metodologi Dalam Menyelenggarakan Penelitian Hukum. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(8), 2463–2478. file:///C:/Users/User/Downloads/5601-15928-1-PB.pdf
Thio, A. (1975). A Critical Look at Merton’s Anomie Theory. The Pacific Sociological Review, 18(2), 139–158. https://doi.org/10.2307/1388629
Utrecht. (1983). Pengantar dalam Hukum Indonesia. Ichtiar Baru.
Walsh, A., & Yun, I. (2011). Race and Criminology in the Age of Genomic Science. Social Science Quarterly, 92(5), 1279–1296.
Yudhistira, L. (2018). Status Kewarganegaraan Keturunan Tionghoa di Indonesia(Citizenship Status of Chinese Descent in Indonesia). http://news.detik.com/berita/d-2434061/10-quotes-mandela-yang-tak-akan-terlupakan