Evaluasi Kinerja Simpang Panbil Terhadap Tingkat Pelayanan Lalu Lintas (Studi Kasus Simpang Panbil - Batam)
DOI:
https://doi.org/10.37253/jcep.v3i1.1317Keywords:
Evaluasi Simpang, Kinerja Simpang, Derajat KejenuhanAbstract
Simpang Panbil merupakan penghubung jalan antara, Jl. Letjen Suprapto, Jl. Ahmad Yani dan Jl. S Parman. Perlu diadakan evaluasi simpang untuk mengetahui kinerja simpang Panbil tersebut, dengan tujuan agar simpang Panbil dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan. Metode penyelesainnya dengan menghitung arus lalu lintas, waktu siklus, arus jenuh, simpang bersinyal. Proses yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara menggumpulkan data dari hasil survey dan data dari instansi terkait. Penulis juga menggunakan acuan dari (MKJI 1997) untuk perhitungan yang sesuai dengan ketentuan. Hasil yang didapat dari evaluasi Simpang Panbil menunjukkan bahwa arus lalu lintas jam puncak Simpang Panbil terjadi pada hari senin pukul 16.00 – 17.00 WIB. Arus lalu intas (Qtotal) = 6915,5 smp/jam. Pengaturan Simpang Panbil diatur oleh 3 fase dengan siklus (c) = 321 detik. Manajemen lalu lintas Simpang Panbil juga kurang maksimal, karena nilai Derajat Kejenuhan (DS) salah satu lengan simpang yaitu Fase 1= 0,66 [hampir mendekati kondisi jenuh (DS > 0,75], Fase 2 DS = 0,99, Fase 3 DS = 0,41 dapat dinyatakan masih dalam kondisi arus stabil. Kinerja Simpang bersinyal Panbil dapat dilihat dari Kapasitas (Fase 1 = 8151 smp/jam, Fase 2 = 5453 smp/jam, Fase 3 = 5101 smp/jam), Derajat Kejenuhan (Fase 1 = 0,66, Fase 2 = 0,97, Fase 3 = 0,41), Panjang Antrian (Fase 1 = 115,94 m, Fase 2 = 148,15 m, Fase 3 = 205,13 m), Jumlah Kendaraan Terhenti (Fase 1 = 7351 smp/jam, Fase 2 = 5319 smp/jam, Fase 3 = 4577 smp/jam, dan Tundaan (Fase 1 = 491,64 smp/det, Fase 2 = 337,09 smp/det, Fase 3 = 788,43 smp/det.
Kata Kunci : Evaluasi Simpang, Kinerja Simpang, Derajat Kejenuhan