Strategi Penguatan Karakter Kepemimpinan Siswa SMA melalui Simulasi dan Pendekatan Nonformal Berbasis Partisipasi

Authors

  • Alfred Alfred Universitas Internasional Batam
  • Aprian Dickson Universitas Internasional Batam
  • Callista Josephine Tanosa Universitas Internasional Batam
  • Chelsea Yuni Luis Universitas Internasional Batam
  • Cindy Croula Universitas Internasional Batam
  • Filbert Florenza Universitas Internasional Batam
  • Ibrani Vernandez Silitonga Universitas Internasional Batam
  • Janice Adora Universitas Internasional Batam
  • Jasson Chiang Universitas Internasional Batam
  • Juhardi Juhardi Universitas Internasional Batam
  • Olivia Dwi Ramadhani Putri Universitas Internasional Batam
  • Rico Lie Nardo Universitas Internasional Batam
  • Wilbert Wijaya Universitas Internasional Batam
  • Zara Putri Salwa Universitas Internasional Batam
  • Theodesia Lady Pratiwi Universitas Internasional Batam
  • Sari Dewi Universitas Internasional Batam

DOI:

https://doi.org/10.37253/nacospro.v7i01.11066

Keywords:

kepemimpinan siswa, partisipatif, pendidikan masyarakat, simulasi, kolaborasi

Abstract

Permasalahan rendahnya eksposur siswa terhadap praktik kepemimpinan nyata menjadi isu penting dalam memperkuat keterampilan sosial-personal pelajar di tingkat menengah. Kegiatan ini merancang model pelatihan berbasis partisipatif dengan pendekatan Pendidikan Masyarakat dan Simulasi Ipteks untuk memungkinkan siswa terlibat langsung dalam dinamika kepemimpinan. Program dilaksanakan di SMA Pelita Utama selama 4,5 jam, terdiri atas sesi edukatif, permainan kelompok, dan refleksi bersama. Data dikumpulkan melalui observasi informal dan kuesioner digital, yang dianalisis secara tematik dan deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan partisipasi, antusiasme, serta rasa percaya diri siswa dalam konteks kerja kelompok dan pengambilan keputusan. Temuan ini memperkuat efektivitas metode experiential learning dan kegiatan berbasis simulasi dalam membentuk karakter kepemimpinan pelajar. Selain itu, pendekatan nonformal ini dinilai cocok diterapkan di sekolah dengan keterbatasan infrastruktur karena bersifat fleksibel dan tidak membutuhkan alat kompleks. Pelaksanaan yang ringkas namun intensif mampu menjembatani kesenjangan antara metode pembelajaran formal dan kebutuhan keterlibatan aktif siswa. Berdasarkan hasil tersebut, kegiatan ini direkomendasikan untuk direplikasi secara berkala guna memperkuat budaya kepemimpinan yang berkelanjutan di sekolah-sekolah menengah.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-10-01