PHYSIOGNAMI DALAM ARSITEKTUR
MENGUNGKAP JATI DIRI MASKULINITAS DAN FEMINITAS MAHASISWA DALAM ARSITEKTUR
DOI:
https://doi.org/10.37253/jad.v5i2.9832Keywords:
arsitektur, ikonik, bentuk, metafora, visual, gender, physiognamyAbstract
Arti kata physiognomy adalah ilmu yang mempelajari bentuk penampilan dan wajah untuk mengetahui karakteristik, baik yang tersurat (tanjibel) maupun yang tersirat (intanjibel), dari suatu objek, benda atau mahluk hidup, dan alam lingkungan. Dalam arsitektur, physiognami adalah bentuk dan wajah bangunan. Sejarah mencatat bahwa wujud perancangan atau desain bangunan selama ini didominasi oleh arsitek laki-laki. Oleh karena itu, dapat dimaklumi hasil perancangan arsitek laki-laki yang memiliki atribut maskulin telah mendominasi ruang-ruang kota di dunia. Ada yang menyatakan bangunan dapat diamati apakah dirancang oleh arsitek laki-laki atau perempuan dari atribut maskulin atau feminin yang dimilikinnya. Ada juga tidak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati jati diri arsitek sebagai perancang apakah beratribut maskulin dan feminin dengan mengambil kasus mahasiswa arsitektur berdasarkan physiognami (bentuk dan wajah bangunan) rancangannya. Hasil penelitian akan mengungkap jati diri mahasiswa apakah beratribut maskulin atau feminin? Apakah hasil ini konsisten dengan atribut gender mereka? Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan responden mahasiswa arsitektur yang mengambil Mata Kuliah Teori Arsitektur dan Studio Perancangan Arsitektur 6. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa mahasiswa arsitektur memiliki preferensi physiognamy ke arah netral (baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan). Hal ini terjadi diperkirakan karena sifat dari pendidikan arsitektur (khususnya mata kuliah yang berhubungan dengan physiognamy yaitu Nirmana) cenderung membimbing mereka untuk lebih menyukai produk desain yang bersifat netral (tidak ke arah feminin maupun maskulin).
Downloads
References
Alberti, Leon Battista Joseph Rykwert, Neil Leach, and R. T. (1991). No Title. Massachusetts: MIT Press.
D, K. (2013). Studies in Architecture: Space, power and difference. Routledge.
Darke, J. (1984). Women, Architects and Feminism. Pluto Press Limited.
E.H., E. (n.d.). Childhood and Society. W.Wm Norton.
Gerard Rey A. Lico. (2001). Architecture and Sexuality: The Politics of Gendered Space. Humanities Diliman, 2(1), 30.
Jagyasi, P. (2019). Is there masculine and feminine in architecture? https://drprem.com/guide/is-there-masculine-and-feminine-in-architecture/
Kennedy, M. (n.d.). Toward A Rediscovery of “Feminine” Principles in Architecture and Planning. Women Studies Int. Quart., Vol. No. 1, 75–81.
Niculae, R. L. (2012). Gender issues in architectural education: feminine paradigm. Review of Applied Socio- Economic Research, 3(1).
Niculae, R. L. (2014). Gender analogies in architecture. Journal of Research in Gender Studies, 4(1).
Troiani, I. (2016). Gender, architectural education, and the accruing of capital. Publisher RIBA Publishing Place of Publication.
Vasevych, M. and Mykhayly, O. (2016). Gender Hierarchy in the History of Architecture. The National University of Water and Environmental Engineering.
Xie, T. (2021). Roles of Female Architects in the Process of Design Practice and Their Impacts on Feminist Spaces - Comparison between Genders. Proceedings of the 2021 International Conference on Social Development and Media Communication (SDMC 2021).