PENATAAN JALUR PEDESTRIAN BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) PADA REVITALISASI KAWASAN STASIUN MANGGARAI

Authors

  • Kartika Ismi Alawy Universitas Kristen Indonesia
  • Sri Pare Eni Universitas Kristen Indonesia
  • Margareta Maria Sudarwani Universitas Kristen Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37253/jad.v5i1.9284

Keywords:

Jalur Pedestrian, Transit Oriented Development, TOD, revitalisasi, Stasiun Manggarai

Abstract

Pemerintah Daerah DKI Jakarta terus berusaha untuk mengatasi permasalahan kota yang dihadapi, salah satunya kemacran dengan merencanakan pembangunan kawasan terpadu di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta. Konsep TOD (Transit Oriented Development) merupakan salah satu bentuk perencanaan yang diharapkan bisa mengurangi permasalahan kemacetan di DKI Jakarta. Salah satu lokasi yang bisa dikembangkan yaitu perencanaan sistem transportasi dengan sistem integrasi di kawasan stasiun. Hal ini karena Stasiun Manggarai sedang melakukan revitalisasi menjadi stasiun sentral yang bisa diterapkan dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) karena stasiun Manggarai merupakan perpotongan dan pertemuan koridor transportasi publik lebih dari 2 jenis transportasi publik. Namun dalam pengebangan sebuah kawasan TOD terdapat berbagai prinsip pendukung keberhasilan revitalisasi stasiun Manggarai, yaitu dengan penataan jalur pedestrian yang terintegrasi terhadap sekitarnya. . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penataan jalur pedestrian stasiun Manggarai yang sesuai atau tidak dengan prinsip TOD serta mengetahui dampak dari revitalisasi stasiun Manggarai yang akan dijadikan stasiun sentral serta menerapkan sistem Transit Oriented Development (TOD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dimana data dikumpulkan melalui metode survei dan studi pustaka dan menetapkan perangkat penilaian standar TOD dari ITDP tahun 2017 sebagai pedoman penilaian. Hasil penelitian yang ditunjukkan ialah penataan jalur pedestrian sudah mendapatkan 74 poin standar TOD yang masuk ke dalam kategori level silver. Kategori ini termasuk dalam kateogi menengah dan menuju ke sempurna, dengan peningkatan kualitas yang sesuai dengan standar prinsip TOD maka revitalisasi Stasiun Manggarai akan berdampak lebih dalam keberhasilan penataan jalur pedestrian berbasis Transit Oriented Development (TOD).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ashadi, Houtrina, R., & Setiawan, N. (2012). Analisa Pengaruh Elemen-Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki Studi Kasus: Pedestrian Orchard Road Singapura. Nalars, 11(1), 77–90.

Daniel Triska, Eunice Ananda Putri Matondang, Franky, Oki Wibowo Halim, Gracella Agita Tarigan, & Samsul Bahri. (2019). Analisa Standar Pedestrian di Kampus Universitas Sumatera Utara. Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE), 2(1). https://doi.org/10.32734/ee.v2i1.389

Danismara, S. Nadia, DAN Firdausiyah, Nailah, dan Yudono, Adipandang. “Evaluasi Jalur Pedestrian Kawasan Stasiun Gubeng Untuk Mendukung Penerapan Konsep TOD.” PURE Journal, vol. 12, no. 1, 2023.

Heritage KAI. Stasiun Manggarai. https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Manggarai

Ir. I Nyoman Sudiarta. (2017). Kajian Kondisi Pedestrian Ways (Jalur Pejalan Kaki) Di Jalan Waturenggong Kota Denpasar.

ITDP. (2017). TOD Standard. Retrieved from www.itdp.org.

Jayanti, T. B. (2017). Kajian Eksisting Kawasan Stasiun Manggarai terhadap Rencana Penataan Kawasan Berbasis TOD. E007-E014. https://doi.org/10.32315/ti.6.e007

Jeffrey, D., Boulangé, C., Giles-Corti, B., Washington, S., & Gunn, L. (2019). Using walkability measures to identify train stations with the potential to become transit oriented developments located in walkable neighbourhoods. Journal of Transport Geography, 76(September 2018), 221–231. https://doi.org/10.1016/j.jtrangeo.2019.03.009

Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian. 2023. Stasiun Sentral Pertama Di Indonesia. https://djka.dephub.go.id/btpjakban/sta siunsentral-pertama-di-indonesia-1

Listianto, T. I. P. (2006). Hubungan Fungsi dan Kenyamanan Jalur Pedestrian. 23–24.

Mauliani, L., Purwantiasning, A. W., & Aqli, W. (2013). Kajian Jalur Pedestrian sebagai Ruang Terbuka pada Area Kampus. Arsitektur NALArs, 12(2), 1–9. https://doi.org/10.24853/nalars.12.2.%25p

Mohammad Danisworo & Widjaja Martokusomo, “Revitalisasi Kawasan Kota : Sebuah Catatan Dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota”, 2002, Info Urdi.

Montana, A. D., & Yenita. (2023). Analisis Tingkat Pelayanan Integrasi Antarmoda Berdasarkan Persepsi Pengguna Krl Di Stasiun Manggarai. AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, 5(1), 8–20. https://doi.org/10.54783/jin.v5i1.662

Presiden Republik Indonesia. (2020). Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur. Jakarta (ID): Sekretariat Kabinet RI.

Rakhmatulloh, A. R., & Kusumo Dewi, D. I. (2020). Pengembangan Jalur Pejalan Kaki Di

Kawasan Tod Dukuh Atas Jakarta. Jurnal Pengembangan Kota, 8(2), 132–141. https://doi.org/10.14710/jpk.8.2.132-141

Ramzis, N., & Weishaguna. (2021). Faktor Kenyamanan Jalur Pedestrian Berdasarkan Persepsi Pejalan Kaki. Prosiding Perencanaan WIlayah Dan Kota, 7(1), 27–34. http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v7i1.25529

Tera, J., & Tera, J. (2022). PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DI KAWASAN X JAKARTA SELATAN DENGAN METODE TIME COST Universitas Dian Nusantara , Jakarta , Indonesia Menurut Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Direktorat Jenderal Bina Marga , 1995 ). dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki keterlambatan pelaksnaan pekerjaan . Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mempercepat alternatif kepada Pelaksana untuk menyelesaikan pekerjaan secara optimal . Penyelesaian sumber daya yang diperlukan , sehingga dapat dihasilkan sumber daya yang diinginkan dengan untuk mengetahui total biaya percepatan pelaksanaan proyek . 2(1), 98–107.

Tiara, O. S., Ikaputra, & Widyastuti, D. T. (2017). Konektivitas intermoda pada pengembangan Stasiun Manggarai yang berbasis Transit Oriented Development. Jurnal Transportasi Multimoda, 15(2), 89–100.

Wijaya, Alfred, and Sally O. Sari. "Penataan Jalur Pedestrian Berbasis Transit Oriented Development pada Revitalisasi Kawasan Stasiun Kereta Api." Jurnal Tiarsie, vol. 15, no. 2, 2018, pp. 39-44.

Wilza, N., Rustiadi, E., & Hidajat, J. T. (2021). Potensi Pengembangan Kawasan Berbasis Transit Oriented Development di Sekitar Titik Transit Kabupaten Bogor. Journal of Regional and Rural Development Planning, 5(3), 143–159. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2021.5.3.143-159

Yassmin, J., & Yuono, D. (2023). Pendekatan Urban Akupuntur Pada Ruang Rekreasi Ocarina Batam Sebagai Upaya Pengembangan Kota. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 4(2), 2483–2494. https://doi.org/10.24912/stupa.v4i2.22201

Zafira, S. Widhi, dan Puspitasari, Y. Ardiana. “Penerapan Prinsip Transit Oriented Development (TOD) Untuk Mewujudkan Transportasi yangBerkelanjutan.” Jurnal Kajian Ruang, vol. 2, no. 1, 2022. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kr

Downloads

Published

2024-06-24

Issue

Section

Articles