Analisis Potensi Permukiman Kampung Tua Tiangwangkang melalui Kajian Kearifan Lokal Suku Laut

Authors

  • Vicky Lim Universitas Internasional Batam
  • Stivani Ayuning Suwarlan Universitas Internasional Batam
  • Gladies Imanda Utami Rangkuty Universitas Internasional Batam

DOI:

https://doi.org/10.37253/jad.v5i1.8672

Keywords:

suku laut, kearifan lokal, wisata

Abstract

Kampung tua Tiangwangkang merupakan salah satu dari 37 kampung tua yang ada di Batam dan berpotensi untuk menjadi kawasan wisata dengan kearifan lokal dari Suku Laut yang menempati kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori ekistics yang bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi kampung tua Tiangwangkan yang didasarkan dari budaya atau kearifan lokal dari Suku Laut dimana dapat menjadi referensi untuk penduduk Kampung tua Tiangwangkang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Ekistics sebagai dasar analisis potensi permukiman. Hasil yang didapatkan dari analisis pada kampung tua Tiangwangkang menurut teori Ekistics terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan di kampung tua Tiangwangkang menjadi sebuah Kawasan Pariwisata berkelanjutan yang dapat dikaitkan dengan kebudayaan Suku Laut. Hal ini dapat disimpulkan kampung tua Tiangwangkang ini dihuni oleh keturunan Suku Laut dengan budayanya yang sangat unik dan dapat dibuat menjadi tempat wisata dengan kearifan lokal yang dapat menarik perhatian para wisatawan lokal maupun internasional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dariwu, C. T., Waani, J. O., & Warouw, F. (2016). EKISTICS DALAM PERMUKIMAN NELAYAN PESISIR PANTAI SINDULANG SATU. 13(2).

Doxiadis, C. A. (1972). Ekistics, the science of human settlements. Ekistics, 33(197), 237–247. http://www.jstor.org/stable/43621696

Murtiono, H., Fevita, D., Kampung Tua Tiangwangkang Sebagai Kawasan Wisata, P., & Mardhika, N. (2022). under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License[CC BY SA] PENATAAN KAMPUNG TUA TIANGWANGKANG SEBAGAI KAWASAN WISATA BERKELANJUTAN.

Poernomo Sidhi. (2013). 02. BAB II TINJAUAN TEORI.

Purba, T., Yanti Natalia, E., & Santika, Y. (2019). JURNAL ABDIMAS UBJ. http://ojs.ubharajaya.org/index.php/jabdimas

Rahmat, S., Amin, R., Dilfa Riana, R., Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau Ceruk ijuk, S., Lintas Bar, J. K., Bintan, K., & Riau, K. (2021). Agama Masyarakat Suku Laut Kampung Panglong Desa Berakit, Kabupaten Bintan (1965-2011).

Rangkuty, G. I. U., Carol, N. J., Christina, E., Deviana, D., Wilarso, A. S., Wahyudi, A. R., Antony, A., Willyam, C., Ardiansyah, H. B., & Leonardi, W. (2020). Analisis Adaptasi Karakteristik Visual Arsitektur Melayu Kampung Tua Tanjung Riau. Journal of Architectural Design and Development, 1(2), 146. https://doi.org/10.37253/jad.v1i2.837

Sosiologi, M. E., Raja, M., & Haji, A. (2019). IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMBERDAYAAN SUKU LAUT DI DUSUN LINAU BATU, DESA TANJUNGKELIT, KABUPATEN LINGGA, PROVINSI KEPRI.

Suwarlan, S. A., Lai, L. Y., & Said, I. (2023). Social Norms Framework of Suku Laut in Traditional Coastal Settlement of Mainland Batam. International Journal of Sustainable Development and Planning, 18(3), 703–713. https://doi.org/10.18280/ijsdp.180306

Syarfaina. (2022). B_02_SYARFAINA_18046091_5817_2022. Suku Laut.

Downloads

Published

2024-06-24

Issue

Section

Articles