https://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/issue/feedAltasia Jurnal Pariwisata Indonesia2024-03-14T00:00:00+00:00Prof. Oda I. B. Hariyantooda@uib.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Pariwisata Indonesia (ALTASIA)</strong> merupakan hasil penelitian yang mengikuti situasi dan kondisi kekinian sesuai dengan perkembangan <em>Dynamic Global Tourism. </em>Mengaplikasikan teori dan kajian ilmiah di bidang Kepariwisataan serta mengkompilasi kajian-kajian analisis kritis kepariwisataan secara multidimensi dan multidisiplin. Terbit secara berkala setiap enam bulan sekali, bulan Februari dan Agustus.<strong> Jurnal ALTASIA</strong> terbit secara online sesuai rekomendasi dari LIPI melalui SK no. 0005.2655965X/JI.3.1/SK.ISSN/2019.01 - 28 Januari 2019 (mulai edisi Vol.1, No.1, Februari 2019)</p> <p>Surat Keterangan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi menjelaskan Jurnal ALTASIA dipercaya pada Periangkat Akreditasi 3 (<a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/8719">SINTA 3</a>).</p> <p><strong>Jurnal ALTASIA</strong> diharapkan dapat menjadi portal untuk mengakomodir berbagai terapan ilmu yang relevan dalam perkembangan kepariwisataan Secara nasional maupun internasional.</p> <p><strong>E-ISSN <a title="ISSN" href="http://u.lipi.go.id/1546825699" target="_blank" rel="noopener">2655-965X</a></strong></p> <p><strong>P-ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2723-3065">2723-3065</a></strong></p> <p> </p> <p><strong>Jurnal Pariwisata Indonesia (ALTASIA) </strong>sepenuhnya dikelola oleh Program Studi Pariwisata dibawah naungan LPPM Universitas Internasional Batam.</p>https://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/8658Perancangan Strategi Bisnis Pariwisata Berkelanjutan di Jawa Barat dengan Analisis Internal dan Ekternal serta Triple Layer Business Model Canvas2023-12-01T04:26:14+00:00Dipty Maura SabillaKania Alma Tiara<p>The impact of Covid-19 on the growth of the tourism sector is considered to be hampered by several factors. To overcome this challenge, there are several things that can be done, for example developing quality and innovative tourism destinations. Another thing that can be done is utilizing the role of technology and infrastructure. The sustainable tourism trend is believed to be a tourism trend in Indonesia in the future. This research was conducted in West Java as the province with the most destinations in Indonesia. This research formulates a sustainable tourism business strategy by analyzing internal and external factors, as well as the Triple Layer Business Model Canvas. The object studied was the Ir. Forest Park. H. Djuanda (Tahura Djuanda) who is in Bandung City. The results of this research are that the Tahura Djuanda tourist attraction is able to use its strengths and deal with internal weaknesses. Then Tahura Djuanda was also able to take advantage of external opportunities and threats. The results of the TLBMC analysis of economic aspects can be used by Tahura Djuanda to strengthen the value proposition offered. TLBMC environmental aspects can be developed by Tahura Djuanda through the development of functional values. Furthermore, the TLBMC results from Tahura Djuanda's social aspects can optimize her role in social culture.</p>2024-02-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/7451Analisis Faktor yang Mempengaruhi Niat Kunjungan Wisata Kota dan Pantai di Kota Tanjungpinang 2023-08-08T02:28:03+00:00Dame Afrina SihombingSafariyaniOda I. B. Hariyanto<p>Pariwisata sudah dianggap menjadi kebutuhan hidup bagi manusia, yang mana dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk mendukung berbagai macam kegiatan ekonomi, Niat kunjungan merupakan salah satu dari banyaknya faktor untuk seseorang melakukan perjalanan. Kota Tanjungpinang merupakan salah satu kota di Provinsi Kepulauan Riau yang sedang berkembang pada industri pariwisata. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk pengujian. Dalam artikel ini membahas tentang faktor yang mempengaruhi adanya niat kunjungan para wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata kota dan pantai di kota Tanjungpinang. Penulis menemukan beberapa faktornya salah satunya yang paling berpengaruh adalah citra destinasi di Kota Tanjungpinang yang terkenal dengan kuliner yang enak dan murah kemudian pantai yang bersih dan indah pemandangannya sehingga manfaat dari penelitian ini dapat menarik para wisatawan memiliki niat kunjungan ke kota tersebut bahkan sampai memperkenalkan kota tersebut kepada rekan-rekannya.</p>2024-02-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/7358Motivasi Pengunjung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung Jawa Barat2023-08-08T02:21:52+00:00Putri Julisa AnwariInsan KurniaOccy Bonanza<div><span lang="EN-US">Motivasi wisata sangat beragam dipengaruhi berbagai faktor baik internal maupun eksternal. </span><span lang="IN">Penelitian bertujuan untuk </span><span lang="IN">mengidentifikasi motivasi penunjung Tahura Ir. H. Djuanda. </span><span lang="IN">Penelitian dilakukan </span><span lang="EN-US">secara kuantitatif menggunakan k</span><span lang="IN">uesioner tertutup dengan skala jawaban 1-4 </span><span style="font-size: 0.875rem;">kepada 500 responden yang merupakan pengunjung aktual. Nilai m</span><span lang="IN">otivasi </span><span lang="EN-US">wisata </span><span lang="IN">paling tinggi </span><span lang="EN-US">pada setiap kelompok yaitu </span><span lang="IN">melihat pohon pinus </span><span lang="IN">(</span><span lang="EN-US">motivasi ilmiah), </span><span lang="IN">kebersamaan dengan keluarga (</span><span lang="EN-US">motivasi sosial</span><span lang="IN">)</span><span lang="IN">, </span><span lang="IN">mengambil foto dan video (</span><span lang="EN-US">motivasi pribadi</span><span lang="IN">)</span><span lang="IN">, </span><span lang="IN">menikmati pemandangan dan suasana alam (</span><span lang="EN-US">motivasi rekreasi</span><span lang="IN">)</span><span lang="IN">, </span><span lang="IN">bepergian ke berbagai tempat (</span><span lang="EN-US">motivasi fisik</span><span lang="IN">)</span><span lang="IN">, dan melakukan </span><em><span lang="IN">self healing </span></em><span style="font-size: 0.875rem;">(</span><span lang="EN-US">motivasi spiritual</span><span lang="IN">)</span><span lang="IN">. </span><span lang="EN-US">Sementara nilai </span><span lang="EN-US">m</span><span lang="IN">otivasi </span><span lang="EN-US">wisata </span><span lang="IN">paling </span><span lang="EN-US">rendah </span><span lang="IN">pada </span><span lang="EN-US">setiap kelompok </span><span lang="IN">yaitu melihat </span><span lang="EN-US">bajing (motivasi ilmiah)</span><span lang="IN">, </span><span lang="EN-US">bertemu dengan orang baru (motivasi sosial, </span><span lang="EN-US">menulis <em>blog</em> pribadi (motivasi pribadi)</span><span lang="IN">, </span><span lang="EN-US">menyendiri (motivasi rekreasi)</span><span lang="IN">, </span><span lang="EN-US">melakukan gerakan fisik (motivasi fisik), </span><span style="font-size: 0.875rem;">dan </span><span lang="EN-US">memahami Sang Pencipta (motivasi spiritual). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pengelolaan pengunjung di Tahura Ir. Djuanda Bandung.</span></div>2024-02-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/8347Pemilihan Kaliurang sebagai Potensi Wisata Strategis untuk Mahasiswa2023-08-28T02:23:16+00:00Syihaabul HudaaRuli SetiawanYumniati AgustinaNuryani NuryaniLuo Ying<p>Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui minat mahasiswa UII Yogyakarta lebih memilih Kaliurang sebagai tempat tinggal dan lokasi yang strategis. Penelitian ini menggunakan studi penelitian tindakan lapangan dengan menyebarkan angket kepada 100 orang responden. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa UII yang tinggal di sekitar Kaliurang. Analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif berdasarkan hasil pengumpulan angket. Peneliti menemukan bahwa mahasiswa UII lebih memilih tinggal di Kaliurang daripada wilayah lainnya di Yogyakarta. Alasan mahasiswa memilih tinggal di Kaliurang karena lokasi tersebut dekat ke pelbagai tempat wisata. Kemudian, harga makanan murah, variasi makanan di sekitar Kaliurang banyak, dan cuaca yang lebih dingin dibandingkan dengan Yogyakarta. Selain itu, sebagai lokasi wisata kuliner, Kaliurang lebih nyaman dibandingkan dengan Yogyakarta. Penelitian ini memberikan pengetahuan kepada generasi milenial khususnya mahasiswa dalam memilih lokasi yang strategis untuk tempat tinggal. Selain itu, penelitian ini membantu sektor wisata di Kaliurang untuk lebih aktif lagi dan dikenal masyarakat luas.</p>2024-02-26T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/9045Analisis Potensi Glamorous Camping Kema Merbabu Sebagai Objek Daya Tarik Wisata2024-01-16T05:51:41+00:00Muchammad Satrio WibowoFaisal YusufUrania Heptanti<p>Identifikasi potensi pariwisata merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk pengembangan sebuah objek daya tarik wisata. Provinsi Jawa Tengah juga memiliki satu objek daya tarik wisata glamping yaitu Kema Merbabu yang terletak di Kabupaten Boyolali. Hasil dari identifikasi akan digunakan untuk dasar pengembangan objek daya tarik wisata tersebut. Jenis dari penelitian yaitu desktiptif kualitatif. Pengambilan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Komponen daya tarik wisata terdiri dari 6A, yaitu <em>attractions, amenities, accessibility, activities, available packages, dan ancillary service. </em>Hasil penelitian ini untuk komponen atraksi yaitu yang tersedia hanya pemandangan alam persawahan di kaki Gunung Merbabu. Bentang alam yang masih alami dan memiliki hawa yang sejuk sudah dapat menarik wisatawan untuk menginap. Amenitas yang tersedia internet, model pembayaran QRIS, toilet umum, restaurant, tempat parkir, dan transportasi <em>shuttle bus </em>untuk menjemput tamu. Aksesibilitas menuju Kema hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi dan cukup menantang karena memiliki jalur yang sempit, kondisi jalan cukup curang, dan kurang petunjuk arah. Kemudahan menuju ke sana bisa menggunakan <em>google maps.</em> Potensi aktivitas yang dapat dilakukan di Kema antara lain <em>tracking</em> kaki gunung, <em>jeep tour</em> ke arah pegunungan telomoyo. Aktivitas di sana masih sangat terbatas dan masih perlu pengembangan, sehingga bisa menambah lama tinggal wisatawan. <em>Available packages</em> sudah tersedia untuk menginap di Kema Merbabu yaitu harga yang dibayarkan untuk menginap itu sudah termasuk sarapan dan makan malam untuk 2 orang. <em>Ancillary service </em>yang tersedia antara lain keamanan terhadap tamu dan barang. Layanan kesehatan tersedia yaitu klinik swasta dan puskemas yang terdekat dengan Kema Merbabu.</p>2024-02-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/9069Analisis Pengelolaan Ekowisata Hutan Mangrove Berbasis SWOT2024-02-10T08:14:52+00:00Aziz Akbar MukasyafShaiful Hidayat Al KhatamiSofie Shuja RachmasyaGilang RamadhanMufid Ikhsanudin HartantoShofa ArumAnneke Pudyayu Sekar MMuhammad Azuwar AnnasRino Dzul Qa'd JanuarRatih KusumaningrumSigit Indri AntoHanna Mufidah Nastiti<p>Salah satu daya tarik pariwisata yang dimiliki oleh Kota Denpasar adalah hutan mangrove. Hutan mangrove memiliki peran yang signifikan dalam ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah pesisir, termasuk masyarakat Bali secara umum. Salah satu kawasan hutan mangrove yang dijadikan destinasi ekowisata adalah di kawasan Waduk Denpasar Selatan yaitu Mangrove Batu Lumbang dan Mangrove Suwung Kauh. Pada kenyataannya, ekowisata mangrove telah banyak dikembangkan, akan tetapi masih belum optimal. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi langkah penting untuk merencanakan pengembangan kawasan wisata yang tidak hanya berkelanjutan secara alamiah tetapi juga meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengelolaan ekowisata di Mangrove Batu Lumbang dan Mangrove Suwung Kauh dan strategi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kunjungan wisata di tempat tersebut. Upaya analisis pengelolaan ekowisata di Hutan Mangrove Batu Lumbang dan Mangrove Suwung Kauh menggunakan metode analisis SWOT. Aspek kekuatan (Strengths) yaitu lokasi kedua ekowisata memiliki keindahan alam mangrove yang menarik, memberikan potensi daya tarik wisatawan. Aspek kelemahan (Weakness) menunjukkan adanya keterbatasan sarana dan prasarana. Keberadaan sarana yang kurang memadai menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas layanan ekowisata. Aspek peluang (Opportunities) tertuju pada peluang pengembangan fasilitas dan promosi ekowisata mangrove di Denpasar. Peluang lainnya mencakup pendekatan pemasaran yang lebih agresif, potensi kemitraan dengan pihak swasta, dan integrasi teknologi seperti aplikasi mobile untuk meningkatkan interaksi dengan pengunjung. Sedangkan aspek ancaman (Threats) menyoroti adanya potensi kerusakan lingkungan dan perubahan ekosistem yang dapat memengaruhi kualitas mangrove, fluktuasi pariwisata global, dan kondisi cuaca yang tidak terprediksi menjadi ancaman yang perlu diantisipasi dalam pengelolaan ekowisata.</p>2024-02-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/8961Implementasi Kearifan Lokal Awik-Awik dalam Pengelolaan Ekowisata di Gili Terawangan: Analisis Dampak Keberlanjutan Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal2023-12-26T06:10:29+00:00Uwi MartayadiErri Supriyadi<p>Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan ekowisata di Gili Trawangan adalah kerusakan lingkungan, sampah yang menumpuk, dan jumlah wisatawan yang terus meningkat dari waktu ke waktu telah menyebabkan masalah <em>over-tourism</em> di Gili Trawangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi kearifan lokal <em>awik-awik</em> terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata di Gili Trawangan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan strategi pengumpulan data observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kearifan lokal <em>awik-awik</em> dalam pengelolaan ekowisata di Gili Trawangan telah memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan meliputi: terjaganya kualitas air laut dan terumbu karang, terjaganya kebersihan lingkungan, dan terjaganya keanekaragaman hayati. Sedangkan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Gili Trawangan meliputi: mata pencaharian (ekonomi) masyarakat meningkat, terjaganya budaya dan tradisi masyarakat, dan masih terciptanya kebersamaan dan gotong royong. Novelty dari penelitian ini yaitu secara spesifik menganalisis dampak lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat lokal di Gili Trawangan.</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/9011Pemanfaatan Platform Instagram @desawisatasayan Sebagai Media Promosi di Desa Wisata Sayan2024-01-05T11:11:26+00:00Dorothea Louren Prithi SinagaFetty Nurmala RossiRiza Firmansyah<p>Media promosi memilki peranan penting dalam memperkenalkan suatu destinasi wisata. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pemanfaatan akun instagram @desawisatasayan sebagai media promosi di Desa Wisata Sayan dan mengidentifikasi <em>content engagement</em> dari akun instagram. Desain pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Etnografi Virtual. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi melalui akun instagram @desawisatasayan dan wawancara dengan Pokdarwis Desa Wisata Sayan sebagai admin dari akun Instagram @desawisatasayan. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan instagram berupa konten yang disajikan dalam bentuk aktivitas, interaksi dan konteks menunjukan bahwa ketiga aspek tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang dapat dilihat dari aspek aktivitas yang paling banyak diminati oleh <em>followers</em> berupa <em>wellness tourism</em> dan <em>education tourism</em> serta content Engagement yang disajikan oleh akun instagram @desawisatasayan dapat memberikan pengaruh yang cukup baik yang dapat dilihat melalui action yang diberikan audiens atau followers berupa like, share dan komentar. Konten yang paling banyak mendapatkan <em>engagement </em>dari audiens atau <em>followers </em>pada akun instagram @desawisatasayan adalah konten dengan tema <em>wellness tourism</em> dan <em>education tourism.</em></p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/9016Partisipasi Perempuan Dalam Kemajuan Desa Wisata2024-01-05T13:39:33+00:00Ayu WirdawatiYunia WardiRetnaningtyas Susanti<p>Keterlibatan perempuan dalam pengelolaan dan pengembangan atraksi wisata secara aktif menciptakan peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, dapat memperdalam pemahaman mereka tentang pariwisata, serta meningkatkan taraf hidup. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan perempuan pada kegiatan pariwisata di Desa Wisata Nyarai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana wawancara dan observasi dengan pihak terkait merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa peran perempuan dalam kegiatan pariwisata di Desa Wisata Nyarai terbagi menjadi tiga yaitu peran perempuan dalam pengelolaan organisasi pariwisata; Peran perempuan dalam pengelolaan fasilitas pariwisata seperti homestay, makanan minuman, dan memasarkan cendramata; serta peran perempuan dalam atraksi budaya seperti tari pasambahan dan randai lokal nyarai. Selain untuk memperkaya studi mengenai perempuan dan pariwisata, artikel ini juga bertujuan untuk melihat pentingnya partisipasi perempuan dalam mencapai pariwisata yang berkelanjutan. Hasilnya, partisipasi perempuan dapat berdampak pada peningkatan pendapatan, munculnya rasa bangga terhadap tempat tinggal, terbukanya kesempatan untuk terlibat dan mengambil keputusan, serta sangat berperan dalam atraksi dan penyediaan fasilitas di kawasan desa wisata sehingga meningkatkan kesejahteraan perempuan dan komunitas desa secara keseluruhan.</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/8920Ekowisata Berbasis Hiu Paus di Indonesia: Strategi Konservasi Atau Ancaman Baru?2023-12-19T07:54:46+00:00Phalita GatraAlhilal Furqan<p>Hiu Paus, sebagai ikan terbesar di dunia dan memiliki status terancam punah ini sering bermunculan di perairan Indonesia, yang kerapkali digunakan sebagai objek ekowisata dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, artikel ini membahas sejauh mana ekowisata dapat mengkonservasi hiu paus. Temuan dalam artikel ini menunjukkan bahwa ekowisata berbasis hiu paus di Indonesia telah memberikan dampak positif khususnya pada kenaikan kesejahteraan masyarakat setempat. Di sisi lain, aktivitas ekowisata ini menjadi ancaman bagi keberlangsungan hiu paus karena berbagai faktor, antara lain : peningkatan <em>stress</em>, luka-luka tubuh, dan sakit katena pemberian makanan yang terlalu sering. Dengan demikian, artikel ini memberikan beberapa rekomendasi agar ekowisata tidak lagi menjadi ancaman bagi hiu paus, melainkan menjadi strategi konservasi, antara lain melalui: pengenaan biaya konservasi pada wisatawan, pengawasan ketat terhadap aktivitas wisata, penetapan daya dukung di masing-masing lokasi ekowisata, dan sebagainya.</p>2024-03-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesiahttps://journal.uib.ac.id/index.php/altasia/article/view/8980Transformasi Sentra Batik Laweyan Menjadi Kampung Wisata Edukasi2023-12-29T07:56:40+00:00Nabila Fathiyannisa NisrinaYogi Pratama<p>Sentra batik Laweyan di Surakarta semakin menghadapi kesulitan dalam melestarikan tradisi batik sebagai warisan budaya. Keberadaan sentra batik ini terancam oleh urbanisasi dan modernitas, sehingga diperlukan suatu perubahan yang bertujuan untuk melestarikan seni batik sekaligus meningkatkan nilai edukasinya dengan memasukkan gagasan kampung wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses perubahan sentra batik Laweyan dari pusat produksi batik tradisional menjadi pusat pembelajaran dan pengalaman wisata bagi pengunjung. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif yang melibatkan observasi, wawancara dengan pengrajin batik, kelompok sadar wisata, Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi ini mempengaruhi berbagai aspek, termasuk perubahan struktur masyarakat, promosi pariwisata, dan pengembangan program edukatif. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi dan tantangan dalam mengubah sentra industri tradisional menjadi destinasi wisata edukasi. Hasilnya dapat menjadi referensi bagi pengembang destinasi wisata dan pemerintah daerah dalam merancang strategi untuk memanfaatkan warisan budaya lokal sebagai sumber daya untuk pembangunan berkelanjutan.</p>2024-03-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia