Makna “Pemilihan Yang Bersifat Ketatanegaraan” Sebagai Alasan Kehilangan Kewarganegaraan

Authors

  • Moh Rizaldi Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.37253/jjr.v22i2.1477

Keywords:

Demokratis, Kewarganegaraan, Pemilihan

Abstract

Indonesia adalah salah satu dari 15 negara penyuplai imigran terbanyak di dunia. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh HAM dan globalisasi. Terhadap hak imigran, sejumlah negara telah memperluas hak untuk memilih kepada penduduk bukan warga negara. Di Indonesia, salah satu alasan hilangnya kewarganegaraan RI adalah apabila warga negara, tanpa diwajibkan, turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk negara asing. Ketentuan itu sangat multitafsir dan tidak memenuhi asas kejelasan rumusan akibatnya menimbulkan ketidakpastian hukum. Berdasarkan hal itu diajukan dua identifikasi masalah pertama apakah makna pemilihan yang bersifat ketatanegaraan dan kedua apa pentingnya keikutsertaan WNI dalam pemilihan tingkat lokal di negara asing. Metode penelitian ini adalah yuridis normatif. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa makna pemilihan bersifat ketatanegaraan adalah pemilihan yang dilakukan oleh rakyat untuk memilih pejabat-pejabat di lingkungan lembaga kenegaraan yaitu legislatif, eksekutif, atau yudikatif. Selain itu pentingnya keterlibatan WNI dalam pemilihan di tingkat lokal di negara asing disebabkan dua hal pertama keterlibatan mereka dapat meningkatkan kualitas pemerintahan demokratis; dan Kedua, mereka adalah salah satu pemangku kepentingan di negara tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ashiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II, Jakarta: Secretariat Jenderal Dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Baubock, R. (2008). Stakeholder Citizenship: An Idea Whose Time Has Come, Makalah Disampaikan Pada Pertemuan Dengan Tema Idenitity and Citizenship in The 21st Century di Italia.
Becham, L. (2009). The Frontiers of Democracy: The Rights to Vote and Its Limits, New York: Palgrave Macmillan.
Bërdufi, N., & Dushi, D. (2015). Social contract and the governments legitimacy. Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(6).
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Caylak, A. (2017). Voting: A citizen’s Right Or Duty? The Case Of Compulsory Voting, The Journal of Academic Sosial Scince, 5(57).
CNN Indonesia. (2019). Trump Mulai 'Usir' Jutaan Imigran Ilegal dari AS Pekan Depan. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190618120237-134-404198/trump-mulai-usir-jutaan-imigran-ilegal-dari-as-pekan-depan, Diakses 2 Juni 2019.
Davidson, A., & Weekleym, K. (1999). Globalization And Citizenship In The Asia Pacific, London: Macmillan Press Ltd.
Douglas, J.A. (2017). The Right To Vote Under local Law, The George Washington Law Review, Vol. 85(4), 1062-1063.
Engdahl, M. (2018). The Role Local Voting Rights For Foreign Citizens-A Catalyst For Integration?, Institute For Evaluation Of Labour Market And Education Policy, Working Paper.
Faozi, M. M. (2016). Filsafat Hukum Tata Negara Al-Mawardi. Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 1(2).
Gautama, S. (1983) Tafsir Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Bandung: Alumni.
Harjanti, S.D. (2016). Dwi Kewarganegaraan dan Politik Hukum Kewarganegaraan Indonesia, Workshop Kewarganegaraan Ganda dan Urgensi Perubahan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006, diselenggarakan oleh Badan Keahlian DPR RI, Jakarta, 1 September 2016.
Harjanti, S.D. (2018). Lampau Dan Datang: Hukum Tata Negara Dalam Arus Global, Orasi Ilmiah Penerimaan Jabatan Guru Besar Dala Bidang Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum, Bandung: Universitas Padjadjaran,
Harper Ho, V. (2000). Noncitizen voting rights: The history, the law and current prospects for change. Immigr. & Nat'lity L. Rev., 21, 477.
Hayduk, R. (2006). Democracy For All: Restoring Immigrant Voting Rights in The United States, New York: Routledge Taylor and Francis Group.
Hayduk, R. (2018). Why Non-Citizens Should Be Allowed to Vote, https://jacobinmag.com/2018/11/noncitizen-voting-undocumented-immigrants-midterm-elections, Diakses 26 Juli 2019
Hayduk, R., & Wucker, M. (2004). Immigrant Voting Rights Receive More Attention, https://www.migrationpolicy.org/article/immigrant-voting-rights-receive-more-attention, Diakses 19 Maret 2019.
Ibrahim, J. (2013). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing.
Johan, E. (2013). Kebijakan Indonesia Terhadap Imigran Ilegal dan Hubungannya dengan Kedaulatan Negara. Yuridika, 28(1), 1-15.
Kelsen, H. (2016). Teori Umum Tentang Hukum Dan Negara, Bandung: Nusa Dua.
Kosariza, K., Netty, N., & Yarni, M. (2020). Analisis Penyelesaian Sengketa Kewenangan Lembaga Negara Oleh Mahkamah Konstitusi. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 4(2), 547-556.
Lappin, R. (2016). The Right to Vote for Non-Resident Citizens in Europe. International & Comparative Law Quarterly, 65(4), 859-894.
Manan, B. (1999) Lembaga Kepresidenan, Yogyakarta: Gama Media Bekerjasama Dengan Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum Univeristas Islam Indonesia.
Manan, B. (2009). Hukum Kewarganegaraan Indonesia Dalam UU No 12 Tahun 2006, Yogyakarta: FH UII Pres.
Messer, M. (2012), Migrations: Interdisciplinary Perpective,Wina: Springer.
Mindus, P. (2009). The Contemporary Debate on Citizenship. Some Remarks on the Erased of Slovenia. Revus. Journal for Constitutional Theory and Philosophy of Law/Revija za ustavno teorijo in filozofijo prava, (9), 29-44.
Nisa, C. U., Disemadi, H. S., & Roisah, K. (2020). Aspek Hukum Tentang Black Campaign Pada Platform Media Sosial Instagram. Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 5(1), 1-21.
Piętka-Nykaza, E., & McGhee, D. (2016). Stakeholder citizenship: the complexities of Polish migrants’ citizenship attachments in the context of the Scottish independence referendum. Citizenship Studies, 20(1), 115-129.
Prasetyoningsih, N. (2014). Dampak Pemilihan Umum serentak bagi pembangunan demokrasi Indonesia. Media Hukum, 21(2).
Ranawijaya, U. (1983). Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Reilly, A., & Torresi, T. (2016). Voting Rights of Permanent Residents, http://www.austlii.edu.au/au/journals/UNSWLJ/2016/15.html, Diakses 1 Juli 2019.
Rodríguez, C. M. (2010). Noncitizen voting and the extraconstitutional construction of the polity. International Journal of Constitutional Law, 8(1), 30-49.
Saleh, W. (2008). Perspektif Sejarah Hukum Kewarganegaraan Indonesia (Perbandingan Dengan Hukum Kewarganegaraan di Beberapa Negara), Jakarta: Direktorat Jenderal Imigrasi.
Solehati, J. (2019). Negara Mana Yang Punya Paling Banyak Imigran?, https://theconversation.com/negara-mana-yang-punya-paling-banyak-imigran-114013, Diakses 21 Juli 2019.
Taylor, L. S. (2014). A Different Democracy: American Government In A Thirty-One-Country Perspective, Amerika Serikat: Yale University Press.
Tutik, T.T. (2010). Konstruksi Hukum Tata Negara Di Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Utrecht, E. (1962). Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Jakarta: Ichtiar.
Where, K. (2015). Konstitusi-Konstitusi Modern, Bandung: Nusamedia.

Downloads

Published

2020-12-18

Issue

Section

Articles